Selasa, 28 April 2020

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT MANGGA

Gadis Rantau
Salah satu penyebab rendahnya produksi dan kualitas buah mangga adalah adanya serangan hama penyakit yang menyerang mulai dari tanaman sampai buahnya sendiri, sebagai akibat masih rendahnya kesadaran para petani dalam memelihara tanaman-nya. Dalam rangka persiapan pasar bebas, perlu dilakukan langkah-Iangkah yang terkordinasi dilapangan, khususnya dalam mengantisipasi muncul dan berkembangnya hama penyakit, sesuai rakitan teknologi budidaya mangga yang dianjurkan.

HAMA MANGGA

Wereng Mangga
Serangga merusak tanaman dengan cara mengisap cairan bunga yang baru mekar sehingga bunga mudah kering dan cepat mati. Serangga dewasa berukuran 0,2 - 0,3 mm berwarna abu-abu kecoklatan.
Cara Pengendalian
  • Memotong bagian bunga yang terserang, kemudian dimusnahkan.
  • Menyuntik pohon mangga dengan insektisida sistemik sebanyak 10 - 20 cc per pohon. Hal ini dilakukan pada tanaman mangga yang sudah berumur lebih dari 30 tahun.
  • Menyemprotkan insektisida APLAUD 400 F atau DARMABASH 500.

LALAT BUAH
Serangga dewasa berwarna kuning bersayap putih bening dan berukuran panjang 7 - 8 mm, suka hinggap dan bertelur pada buah mangga, jambu biji; jambu air, belimbing, nangka, jeruk dan cabai, sehingga buah menjadi rusak.
Cara Pengendalian
  • Membungkus (membrongsong) buah muda sampai menjadi tua dengan kertas semen.
  • Memasang umpan metyl eugenol.
  • Menyemprotkan insektisida DECIS atau TALSTAR 25 EC pada saat buah muda.
  • Memusnahkan buah-buah busuk.

ULAT PENGGEREK BUAH
Panjang serangga dewasa 1,6 - 2 mm, ulatnya berwarna hijau keunguan menyerang buah yang masih muda sampai agak tua, yang di tandai dengan adanya kotoran bekas gerekan.

Cara Pengendalian

  • Membungkus (membrongsong) buah dengan kertas semen.
  • Menyemprotkan insektisida AGROTHION 50 EC atau AMCOTHENE 75 SP pada saat buah muda.
  • Memusnahkan buah-buah yang gugur.

PENGGEREK RANTING

Hama penggerek ranting berupa kumbang berwarna coklat yang ukuran tubuhnya 6 mm, kumbang tersebut merusak tanaman dengan cara menggerek ranting yang di tandai dengan keluarnya kotoran berwarna hitam menempel pada ranting.

Cara Pengendalian

  • Memangkas ranting yang terserang kemudian membakarnya dan bekas pangkasan dioles dengan ter atau meni.
  • Menyemprotkan insektisida ATABRON 50 EC atau AMBUSH 2 EC.

KUTU PUTIH
Kutu berbentuk oval, datar, tertutup lapisan tebal seperti lilin, sering hinggap di daun dan menghisap cairan sel daun. Akibat serangan kutu tersebut, pada daun terdapat bercak kuning kotor.

Cara Pengendalian
- Memotong dan memusnahkan daun tempat koloni serangga.
- Menyemprotkan insektisida DIKROTOFOS (BILDRIN 24 WSC).

PENYAKIT MANGGA

ANTRAKNOSE (Colletotrichum Gloeosporiodes)
Penyebab Antraknose adalah cendawan atau jamur. Penyakit ini dapat menyerang pada ranting, daun, bunga dan buah. Biasanya menyerang pada saat pembungaan dan pembuahan. Gejala serangan terlihat adanya becak-becak berwarna coklat tua pada bagian tanaman yang terserang, daun dan bunga yang terserang menjadi kering dan gugur. Apabila menyerang buah mengakibatkan becak-becak coklat dan pada serangan berat buah dapat gugur sebelum di panen.

Cara Pengendalian

  • Memotong dan memusnahkan bagian tanaman yang terserang.
  • Membersihkan dan memusnahkan daun-daun kering, buah yang gugur di sekitar tanaman.
  • Pada saat tampak gejala awal dilakukan penyemprotan fungisida DELSENE MX - 200, DEROSAL 500 EC atau ALTO 100 SL.

DIPLODIA (Botryodiplodia Theobromae)
Penyebab Diplodia adalah cendawan atau jamur yang menyerang pada batang dan ranting. Umumnya diawali adanya luka yang disebabkan benda tajam. Sehingga di musim kemarau luka mengeluarkan blendok dan dimusim hujan luka berkembang sampai ke jaringan kayu. Gejala pada batang yang terserang adalah kulit luarnya tampak seperti pecah-pecah, mengeluarkan cairan coklat kehitaman, makin lama luka melebar dan kulit mengelupas, bagian tanaman diatasnya menjadi kering dan mati.

Cara Pengendalian :

  • Ranting atau cabang yang terserang dipotong dan di bakar.
  • Batang yang terserang dikupas kulit luarnya sampai batas jaringan kayu, kemudian diolesi dengan fungisida BENLATE seminggu sekali.
  • Apabila gejala awal muncul pada saat buah masih muda, disemprot dengan fungisida KOCIDE 10 hari sekali sebanyak 3 kali.

JAMUR UPAS (Corticium Salmonicolor)
Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang berwarna putih sampai merah jambu mengkilat. Berkembang di musim hujan dan di musim kemarau masih terlihat. Gejala serangan ditunjukkan oleh terbungkusnya ranting atau cabang dengan jamur upas, bagian atas ranting yang terserang nampak pertumbuhannya tidak sehat.

Cara Pengendalian

  • Mengupas/mengerok bagian cabang dan ranting yang terserang.
  • Memotong dan memusnahkan cabang serta ranting yang terserang.
  • Sebelum tampak gejala serangan, tanaman disemprot dengan fungisida DITHANE, DEROSAL atau DACONIL satu minggu sekali.

PENUTUP
Dengan memahami bentuk fisik dan gejala serangan hama penyakit mangga, diharap petani dapat mengantisipasinya dengan cara mengamati dan memelihara tanamannya sebaik mungkin sesuai rakitan teknologi yang dianjurkan.


Penyusun
Tim Sup Mangga Jatim:
1. Budijono
2. Sarwono
3. Handoko
4. B. Siswanto